[ad_1]
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara soal Prabowo pangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk makan siang gratis.
Erick turut buka suara mengenai isu pemangkasan anggaran subsidi energi untuk dialokasikan pada pelaksanaan program makan siang gratis.
Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI itu mengatakan belum mengetahui detail informasi langsung dari Prabowo-Gibran. Namun meski demikian, menurut Erick pendanaan atas program tersebut bisa berasal dari berbagai efisiensi.
“Ini yang sedang didorong pemerintah Pak Prabowo dan Mas Gibran. Nah, kalau alokasinya dananya kan itu bisa dicari dari berbagai efisiensi, seperti apa efisiensinya? Ya nanti, saya tidak berhak bicara itu,” ujar Erick saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dikutip Selasa (20/2/2024).
Erick berpendapat isu pemangkasan anggaran subsidi energi untuk pelaksanaan makan siang gratis baru berupa pembicaraan awal dan belum menjadi satu kebijakan.
Follow Berita Pikirpediadi Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Karena saya ini masih kerja dan masih melayani pemerintah di bawah Pak Jokowi, gitu kan, tapi saya pastikan pembicaraan itu masih dalam pembicaraan, bukan menjadi keputusan (kebijakan),” jelas Erick.
Sebagai perbandingan, sepanjang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) total subsidi energi mencapai Rp540 triliun. Sementara, program makan siang gratis digadang-gadang menelan anggaran senilai Rp460 triliun.
“Saya belum dengar, yang pasti Indonesia sudah memberikan subsidi energi sampai Rp540 triliun, di mana penggunaannya itu harus tepat sasaran, kalau masalah program makan gratis konteks lain lagi,” ungkap Erick.
Erick dengan tegas meyakini program makan siang gratis harus dijalankan karena menyangkut membentuk generasi emas di masa mendatang.
Karena itu, sejak di perut ibu, balita, hingga anak-anak perlu mendapatkan asupan protein dan vitamin. Lantaran, kondisi tersebut erat kaitannya dengan kepintaran manusia dan pertumbuhan ekonomi baru.
“Bahwa untuk menjaga kepastian melahirkan generasi emas itu perlu substitusi atau makan yang benar sejak kecil, sejak di perut ibu, balita 1-2 tahun, kenapa? bukti sudah ada, riset dunia menyatakan penduduk Indonesia ini salah satu, bahkan terpendek di dunia 167-168 meter, termasuk saya, jadi masuk kategori itu,” pungkasnya.
Baca selengkapnya: Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Respons Erick Thohir