Example 728x250
Berita

3 Kontroversi Aneh yang Pernah Dialami Indonesia di Ajang All England, Nomor 1 Rugikan Gregoria Mariska Tunjung : PikirpediaSports

×

3 Kontroversi Aneh yang Pernah Dialami Indonesia di Ajang All England, Nomor 1 Rugikan Gregoria Mariska Tunjung : PikirpediaSports

Share this article

[ad_1]

SEDERET kontroversi aneh pernah dialami oleh atlet-atlet Indonesia di ajang All England. Hal ini membuat para atlet bulu tangkis tersebut dirugikan hingga gagal mendulang prestasi.

All England merupakan ajang bulutangkis tertua di dunia. Bukan hanya yang paling tua, namun ajang ini juga dinilai sebagai ajang yang paling prestisius di antara turnamen resmi BWF yang lainnya.

Sejak digelar pada tahun 1899, ada banyak atlet dari berbagai negara yang ikut serta dalam ajang ini. Indonesia sendiri baru mulai mengikuti ajang ini di era setelah kemerdekaan. Meski begitu, prestasi Indonesia tidaklah sembarangan.

Hampir di setiap tahun, ada atlet Indonesia yang meraih gelar. Bahkan, ada pula atlet yang hingga kini masih memegang rekor juara All England berturut-turut terbanyak, yakni Rudy Hartono yang meraih gelar ini 7 kali beruntun pada 1968 hingga 1974. Belum lagi, di tahun 1976 ia kembali meraihnya.

Sayangnya, dalam beberapa edisi terakhir, ada beberapa hal kontroversial yang menimpa atlet Indonesia di ajang ini. Untuk itu, berikut okezone rangkum 3 hal kontroversi aneh yang pernah dialami Indonesia di ajang All England.

3. Kontingen Indonesia dipulangkan


Pada All England 2021 yang digelar di tengah pandemi Covid-19, Indonesia datang dengan semangat penuh. Naas, saat tiba di Inggris, para atlet di Indonesia dilarang ikut bertanding dan harus menjalani isolasi.


Follow Berita Pikirpediadi Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Alasannya adalah karena pesawat yang dinaiki oleh atlet Indonesia membawa satu penumpang yang positif Covid-19. Sesuai regulasi yang berlaku, semua penumpang yang ada disana harus diisolasi selama 10 hari.

Namun yang membuat hal ini menjadi sangat aneh adalah ofisial tim Indonesia tidak diberi tahu siapa orang yang positif tersebut. Belum lagi, ada wakil dari Turki yang berada satu pesawat dengan atlet Indonesia justru diizinkan untuk bertanding meski akhirnya mengundurkan diri.

2. Hakim garis yang tidak netral


Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sempat bertanding dengan wakil tuan rumah, Ben Lane/Sean Vendy. Di laga itu, The Daddies – julukan Ahsan Hendra sukses menang meski harus susah payah hingga ke rubber game.

Sulitnya The Daddies untuk memenangkan laga tidak lepas karena salah satu hakim garis yang bertugas adalah orang Inggris. Hal ini menyalahi aturan dimana seharusnya wasit maupun hakim garis yang bertugas di sebuah pertandingan seharusnya berasal dari negara yang netral.

1. Lampu sorot ke arah Gregoria Mariska


Terbaru, di All England 2024 giliran atlet tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung yang merasakan kejanggalan. Menghadapi Akane Yamaguchi asal Jepang, tunggal putri yang akrab disapa Jorji itu sukses membawa pertandingan ke rubber game.

Namun hal kontroversi terjadi saat match point untuk Yamaguchi. Kala itu, Jorji melakukan servis yang dikembalikan dengan baik oleh Yamaguchi. Namun saat hendak mengembalikannya lagi, Jorji diganggu dengan sorot lampu dari arah tribun yang membuat poin jatuh untuk lawan.

Dalam posisi tersebut, Gregoria Mariska sempat mengajukan protes pada wasit. Akan tetapi, wasit yang bertugas tidak mengindahkan protes Jorji yang membuatnya harus gugur secara kontroversi.

Itulah 3 hal kontroversi aneh yang pernah dialami Indonesia di ajang All England.



   

Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *