[ad_1]
JAKARTA – Sejumlah massa aksi yang ada di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI meneriakkan penolakan hasil Pemilu 2024 yang baru saja diumumkan oleh KPU, Rabu (20/3/2024) malam.
Dari pantauan MNC Portal Indonesia, para pengunjuk rasa satu per satu mencurahkan isi hatinya yang menolak hasil pemilu 2024.
“Apapun hasil yang diumumkan oleh KPU, saya tidak percaya, lebih baik pemilu diulang, kami tidak percaya dengan hasilnya,” kata salah satu pengunjuk rasa saat berorasi di depan Kantor KPU RI.
Alasan mereka menolak hasil pemilu salah satunya karena mereka menemukan catatan cacat di Sirekap sebanyak 150 ribu data yang salah input.
“Ada catatan sirekap 150 ribu yang salah input, sata menilai pilpres ini hasilnya rekayasa, pemilu brutal, pemilu sadis yang pernah ada,” ucap pengunjuk rasa lainnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi telah menetapkan hasil pemilu presiden dan wakil presiden 2024 untuk 38 Provinsi Indonesia dan Luar Negeri, Rabu (20/4/2024). Dari jumlah suara keseluruhan pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang pilpres 2024.
Follow Berita Pikirpediadi Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Pembacaan berita acara Komisi Pemilihan Umum Nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024 Tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah,” ucap Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, di ruang rapat gedung KPU RI.
Hasyim mengatakan total suara sah pilpres untuk 38 provinsi dan pemilu luar negeri sebanyak 164.227.475. Suara Prabowo-Gibran pada pilpres 2024, yakni 96.214.691 atau 58,90 persen.
Lalu, suara pasangan nomor urut satu Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yaitu 40.971.906 atau 24,94 persen, dan yang terakhir, pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang mengantongi 27.040.878. suara atau 16.46 persen.