Example 728x250
Berita

Pengkhianatan Ki Jonggo Pejabat Istana Buat Kerajaan Pajajaran Kalah dari Banten : PikirpediaNasional

×

Pengkhianatan Ki Jonggo Pejabat Istana Buat Kerajaan Pajajaran Kalah dari Banten : PikirpediaNasional

Share this article

[ad_1]

JAKARTA Kerajaan Pajajaran konon masih kokoh kendati sudah mendapat serangan berkali-kali dari Kesultanan Banten. Hal ini membuat Kerajaan Pajajaran memiliki benteng pertahanan kuat susah ditembus oleh musuh, dan perlu waktu lama ditembus.

Prabu Nilakendra saat itu konon memerintah ketika Kerajaan Banten menyerang Kerajaan Pajajaran. Memang saat itu Banten yang merupakan daerah kekuasaan di bawah Kerajaan Pajajaran dipimpin oleh Maulana Yusuf. Konon serangan dari Banten ini membuat Raja Nilakendra harus mengungsi dari istana kerajaan

Kisah penyerangan pasukan Banten ini tercantum pada buku “Hitam Putih Pajajaran : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran” tulisan Fery Taufiq El Jaquenne. Saat itu Nilakendra bersama rombongan dan pengiringnya melarikan diri dari istana menuju sebuah daerah di Sukabumi selatan.

Sementara di ibu kota kerajaan Pajajaran, Pakuan pasukan Banten mencoba memasuki kokohnya benteng pertahanan. Serat Banten menyebutkan adanya pemberangkatan pasukan Banten ketika menyerang Pakuan, ibu kota Pajajaran. Pupuh Kinanti bahkan menuliskan, bahwa serangan itu terjadi pada bulan Muharram, tepat pada awal bulan Ahad tahun Alif inilah tahun sakanya satu lima kosong satu.

Setibanya di Pakuan, Kesultanan Banten mampu menguasai Pajajaran dengan waktu singkat. Tetapi sebenarnya Banten, kesulitan betul menembus benteng pertahanan kendati hampir seluruh petinggi Kerajaan Pajajaran sudah mengungsi.

Tetapi Banten memiliki orang dalam bernama Ki Jonggo, salah seorang pejabat penting di istana yang menjadi komandan pasukan pengawal Kerajaan Pajajaran, yang masih ada hubungan darah dari salah satu komandan pasukan Banten. Ia yang sebenarnya diperintahkan menjaga keamanan istana dan benteng pertahanan akhirnya membukakan pintu gerbang benteng pertahanan.




Follow Berita Pikirpediadi Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Motifnya tak lain karena rasa sakit hatinya selama menjabat sebagai komandan pengawal Kerajaan Pajajaran, sang raja tidak pernah menaikkan jabatannya. Hal ini memicu rasa sakit hatinya pada Kerajaan Pajajaran dan rajanya.

Tetapi perihal pasukan Banten yang melakukan serangan ke kawasan Pakuan, Banten perlu merencanakan waktu cukup lama yakni sembilan tahun. Selama sembilan tahun itulah taktik, strategi, pasukan, dan peralatan disiapkan Kesultanan Banten menyerang Pajajaran.

Hal ini setelah sebelumnya beberapa wilayah yang menjadi kekuasaan Pajajaran terlebih dahulu dikuasai. Penyerangan ini didasari pada keinginan Maulana Yusuf untuk turut menyebarkan agama Islam ke daerah pedalaman Banten. Sehingga sejak saat itu, Jawa Barat dikenal oleh banyak orang sebagai daerah penyebaran agama baru.

Perihal penyerangan Banten ke Pajajaran, ini konon bukan merupakan penyerangan biasa. Mereka menyerbu ke segala lini Pakuan, dan melumpuhkan segala bidangnya. Pasca serangan Banten dan larinya Raja Nilakendra kian mempersulit posisi Pajajaran dan semakin memperburuknya.

Pada sebuah sumber Cirebon, dikisahkan Pajajaran lenyap dari permukaan bumi pada tanggal 11 bagian terang bulan Wesaka tahun 1501 saka, berarti bertepatan tanggal 11 Rabiul Awal 987 hijriah atau 8 Mei 1579 Masehi.


Example 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *