[ad_1]
INDRAMAYU – Tujuh Kecamatan di Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir, Senin (12/2/2024). Banjir tersebut terjadi akibat dari luapan sungai Cimanuk.
Salah satunya terpantau di Desa Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu, puluhan rumah di kawasan tersebut terendam banjir dengan ketinggian 30 Centimeter hingga Satu meter.
Tidak hanya pemukiman warga, banjir juga merendam area pemakaman. Bahkan, beberapa jembatan penghubung antara desa pun turut terendam. Namun demikian, aktivitas warga setempat masih terpantau normal.
Menurut Karniti, salah satu warga Pekandangan Jaya, mengungkapkan, banjir terjadi akibat kiriman air dari hulu sungai Cimanuk.
“Di sini sering banjir, kalau hujan mah biasa aja, ini air kiriman. Air naik sejak tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB,” kata dia, saat ditemui di lokasi banjir.
Karniti menuturkan, banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah melanda Desa Pekandangan Jaya. “Ini parah banjirnya, paling parah bisa sepaha, tapi kalau hujan mah enggak,” tutur dia.
Baca Juga: batiqa-hotels-gelar-promo-black-friday-harga-mulai-dari-rp242-000
Follow Berita Pikirpediadi Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sementara, Bupati Indramayu, Nina Agustina menyampaikan, debit air sungai Cimanuk mulai naik sejak Minggu 11 Februari 2024 malam. Akibatnya, tujuh kecamatan di Indramayu terdampak banjir.
“Ini dari tadi malam, sekitar tujuh kecamatan yang terkena (banjir), ada Sindang, Jatibarang, Bangodua, Indramayu, Kertasemaya, Sukagumiwang,” ujar Nina, saat meninjau langsung pintu air sungai Cimanuk, di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Indramayu.
Nina mengatakan, banjir di Indramayu layaknya banjir di Jakarta, yang selalu di kirim dari Bogor. “Ini tuh akibat kiriman, ya kita serba salah ya, Indramayu kan datar akhirnya ada kiriman, seperti Bogor ke Jakarta,” kata dia.
Selain tingginya debit air dari hulu, Nina menjelaskan, salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, yakni banyaknya sampah di aliran sungai yang mengakibatkan aliran air tersumbat.
“Satu sampah itu kiriman, yang kedua mungkin kita juga buang sampah sembarangan, eceng gondok juga mau diberesin,” jelas dia.
Agar banjir tidak meluas, Nina menambahkan, rencananya Pemkab Indramayu akan menurunkan excavator untuk mengangkut sampah yang menghambat aliran sungai Cimanuk.
“Kita akan meninggikan ini (jembatan), insyaallah di tahun ini dikerjakan, yang pasti sore ini kita panggil beko untuk ngeruk, biar airnya lancar,” terang Nina.