Pikirpedia.com. Serang — Program budaya berkelanjutan Teras Kultur kembali digelar dengan menghadirkan peluncuran trailer film “Sena: Tradisi di Ujung Jemari”, karya terbaru rumah produksi Kremov Pictures. Kegiatan ini berlangsung di Teras Bamboo, Kota Serang, Sabtu (20/12/2025), sebagai bagian dari upaya merawat dialog antara film, tradisi, dan realitas sosial masyarakat Banten.
Teras Kultur dikenal sebagai ruang temu lintas disiplin yang secara konsisten mengangkat isu identitas lokal melalui medium film. Pada episode sebelumnya, program ini telah menayangkan sejumlah karya bertema sejarah dan kearifan lokal Banten, di antaranya Tarumenagara karya Darwin Mahesa dan Sinten Nikune karya Muhammad Taufik, serta pemutaran film Leuit Sang Alang. Rangkaian tersebut mempertegas posisi Teras Kultur sebagai ruang refleksi budaya yang berkelanjutan.
Peluncuran trailer film Sena dihadiri oleh sutradara Darwin Mahesa, produser Ilham Prayoga, pemeran utama Vega Dila, Owner Teras Bamboo Friska Lintang, serta jajaran pemain dan kru film. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pemutaran trailer, tetapi juga ruang dialog terbuka antara pembuat film dan publik mengenai proses kreatif serta isu sosial yang diangkat.
Film Sena mengisahkan kehidupan seorang pekerja kota yang bergulat dengan konflik sosial dan konflik batin. Tradisi pijat yang menjadi latar utama film ini dihadirkan sebagai simbol pengabdian, ketekunan, dan nilai kemanusiaan, sekaligus membuka kritik terhadap stigma sosial yang kerap melekat pada profesi tersebut.
Produser Ilham Prayoga menyampaikan bahwa film Sena melalui proses produksi yang panjang dan penuh pendalaman isu.
“Film ini mulai kami syuting sejak Juli dan memakan waktu sekitar enam bulan. Kami berencana menggelar gala premiere sekitar satu bulan ke depan. Isu yang kami angkat memang sensitif, tetapi justru penting untuk dibicarakan secara jujur,” ujarnya.
Sutradara Darwin Mahesa menegaskan bahwa Sena menjadi karya yang berbeda dibandingkan film-film Kremov Pictures sebelumnya.
“Selama ini kami dikenal lewat film-film bertema budaya. Sena berangkat dari konflik sosial yang nyata, namun tetap berpijak pada tradisi dan realitas masyarakat,” kata Darwin.
Sementara itu, Vega Dila mengungkapkan bahwa memerankan tokoh Sena menuntut pendalaman emosi dan pemahaman yang kuat terhadap konflik batin karakter. Menurutnya, film ini merepresentasikan pergulatan banyak orang yang hidup di ruang-ruang tradisi yang sering disalahpahami.
Sebagai tuan rumah, Friska Lintang menegaskan komitmen Teras Bamboo dalam mendukung ruang-ruang dialog budaya.
“Teras Kultur kami rancang sebagai ruang perjumpaan antara film, tradisi, dan masyarakat. Program ini akan terus berlanjut sebagai wadah bagi karya-karya yang jujur membaca identitas lokal dan realitas sosial,” ujarnya.



















