[ad_1]
JAKARTA – Ketua DPP Taruna Merah Putih, Paramitha Widya Kusuma mengatakan, anak muda khususnya dan seluruh masyarakat harus sama-sama mengawal jalannya pesta demokrasi melalui Pemilu 2024 supaya lancar dan kondusif. Menurut dia, anak-anak muda harus komitmen mengedepankan persatuan dan menjaga konstitusi.
“Kita semua, khususnya yang muda-muda ini mestinya memiliki komitmen untuk menegakkan praktik-praktik berdemokrasi yang baik, mengedepankan persatuan dan menjaga konstitusi,” kata Paramitha melalui keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, kontestasi Pemilu 2024 ini harus dijadikan momentum untuk memperkuat konsolidasi demokrasi. Makanya, ia menyambut baik adanya Forum Pemuda Penjaga Demokrasi (FPPD) untuk menjaga konstitusi dan pemilu damai.
“Gerakan-gerakan seperti ini saya kira menjadi wujud nyata partisipatif aktif warga negara dalam berpolitik. Ini sinyal bagus untuk menguatkan pondasi demokrasi kita,” jelas Sekretaris Bidang Ekonomi, Koperasi dan UMKM DPP PA GMNI.
Sementara itu, Inisiator Forum Pemuda Penjaga Demokrasi (FPPD), Ahdiyat Bagus Nugraha menjelaskan hasil kajian Pusat Penelitian Politik LIPI, demokrasi di Indonesia akan matang tahun 2034. Proyeksi tersebut akan tercapai jika Indonesia dapat melalui 7 kali pemilu berturut-turut secara demokratik.
“Sehingga di Pemilu 2029, konsolidasi demokrasi dianggap tuntas. Di 2034, demokrasi di Indonesia akan matang. Demokrasi yang matang ini berkelindan dengan pencapaian Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Bagus.
Follow Berita Pikirpediadi Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Pikirpediahanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Adapun, Bagus menyebut Pemilu 2024 merupakan pemilihan umum ke-6 dari proyeksi tersebut. Sehingga, kata dia, harus tetap dijaga prinsip-prinsip demokrasinya. Terutama, lanjut dia, aparatur pemerintah harus bersikap netral pada Pemilu 2024.
“Pemilu 2024 harus tetap kita jaga prinsip2 demokrasinya. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mestinya netral, tapi kemudian berpihak dengan melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu hak warga negara dalam memilih di Pemilu 2024,” ungkapnya.
Sebelumnya, ratusan aktivis mahasiswa dan pemuda dari berbagai kampus dan organisasi di Jawa Tengah menghadiri Kopi Darat Forum Pemuda Penjaga Demokrasi di Brebes, Jawa Tengah.
Kegiatan bertajuk Kawal Demokrasi dan Kawal Pemilu 2024 ini dihadiri berbagai elemen organisasi dan aktivis mahasiswa dari beberapa universitas yang ada di Brebes, Tegal, Semarang dan perwakilan dari UIN Jakarta yang sebelumnya sudah dikoordinasikan oleh Forum Pemuda Penjaga Demokrasi.
Dalam sesi mimbar bebas, Koordinator FPPD Kab Brebes, Agung, mendorong peserta forum ini untuk mendirikan sebanyak mungkin posko kawal pemilu dalam sisa hari menuju pencoblosan di sudut-sudut pedesaan, supaya pemilu dapat berjalan dengan fair.
“Mengawal Pemilu 2024, tidak akan selesai di forum diskusi. Harus kita manifestasikan”, pungkasnya.